Teknologi Budidaya Tanaman



Pada umumnya lahan marginal kurang subur sampai tandus sehingga produktifitasnyarendah, berupa lahan kering dan atau tadah hujan dengan curah hujan yang rendah, vegetasi yangkurang sehingga suhu udara relative tinggi dan ketersediaan sumber air sulit. Keadaan alam yangdemikian   kurang   memberikan   peluang   akan   usaha   pertanian   baru.   Usaha   pertanian   yangdilakukan oleh petani cenderung seperti yang telah  dilakukan oleh petani-petani terdahulu.Mengusahakan   komoditas   yang   memang   telah   beradaptasi   di   lingkungan   yang   demikianbertahun-tahun, dan diusahakan secara tradisional. Usaha pembaruan usaha pertanian di lahan marginal bukan tidak dilakukan, tetapi sulituntuk dilakukan oleh petani yang telah menetap bertahun-tahun di lahan yang demikian. Selainitu, pada masa yang lalu, fokus pembangunan pertanian lebih pada peningkatan produktivitas danproduksi,   maka   penyediaan   teknologi   pertanian   untuk   lahan   marginal   relatif   kurangdibandingkan dengan  lahan yang   lebih  produktif  seperti lahan sawah.  Telah banyak kritikdilontarkan bahwa dalam pembangunan pertanian yang lalu, yang memberi fokus lebih banyakdiberikan pada lahan sawah beririgasi. Penyediaan teknologi yang   lebih banyak untuk lahansawah dan lahan yang memperoleh curah hujan yang  cukup untuk budidaya tanaman danpemeliharaan ternak. Inovasi teknologi padi  (Oryza sativa)  dan palawija juga lebih banyaktersedia untuk lahan sawah.

  Berbagai upaya telah dilakukan untuk menyediakan teknologi yang tepat untuk lahanmarginal. Pada umumnya penyediaan teknologi dilakukan melalui penelitian, pengkajian, danpengembangan teknologi  dengan  memperhatikan   prinsip-prinsip agar teknologi tersebut:  (i)Secara   teknis   layak   dimanfaatkan,   dalam   arti   mempunyai   potensi   untuk   meningkatkanproduktivitas usaha pertanian, (ii)   Secara ekonomis menguntungkan, dalam arti memberikanpeningkatan  keuntungan dengan penerapan teknologi hasil penelitian per satuan luas dan persatuan waktu, umumnya per hektar, dan biasanya diukur dengan ukuran  B/C  ratio   dsb, (iii)Secara sosial diterima oleh masyarakat tani, dalam pengertian bahwa bila teknologi tersebutdianjurkan penerapannya, maka akan diikuti oleh masyarakat tani, dan (iv) Ramah lingkungan,ialah   bahwa   teknologi   pertanian     yang   disediakan   tidak   merusak   lingkungan,   terutamalingkungan alam, sehingga sumberdaya alam yang ada terlestarikan.

  Teknik   budidaya   organik   merupakan   teknik   budidaya   yang   aman,   lestari   dan mensejahterahkan  petani dan konsumen. Selama ini  limbah organik yang berupa sisa hasiltanaman   (jerami,   tebon   dan   hasil   panen   lainnya)   tidak   dikembalikan   lagi   ke   lahan   tetapidianjurkan   untuk   dibakar   (agar   praktis)   sehingga   terjadi   pemangkasan   siklus   hara   dalamekosistem pertanian. Bahan sisa hasil panen ataupun limbah organik lainnya harus dimanfaatkanatau dikembalikan lagi ke lahan pertanian agar lahan pertanian kita dapat lestari berproduksisehingga sistem pertanian berkelanjutan dapat terwujud.

Tujuan dari teknologi   budidaya tanaman ini yaitu;
  Mempelajari dan mengetahui teknologi budidaya tanaman pangan (padi, jagung, ubi kayudll) sistem organik pada lahan marginal dan ramah lingkungan dalam sistem pertanian yangberkelanjutan serta produk yang dihasilkan.

  Lahan   kering   mempunyai   permasalahan   dalam   hal   konservasi   lahan   dan   air   yangpenanggulangannya   menghadapi   tantangan   dari   tingginya   angka   kemiskinan   didaerah   tersebut.   Upaya   peningkatan   pendapatan   petani   di   lahan   kering   telahbanyak dilakukan melalui berbagai pendekatan. Teknologi pertanian membantu petani untukmeningkatkan produksi tanaman pangan dengan biaya produksi per hektar yang lebih rendah.Karenanya, Croplife mendukung terbukanya kesempatan petani Indonesia dalam mengaksesinovasi seperti penggunaan variaso benih dan bioteknologi.Pertanian  organik adalah  sistem produksi pertanian yang holistik dan terpadu, yangmengoptimalkan kesehatan dan produktivitas agro-ekosistem secara alami, sehingga mampumenghasilkan pangan dan serat yang cukup, berkualitas, dan berkelanjutan. Teknik budidayaorganik   merupakan   teknik   budidaya   yang   aman,   lestari   dan   mensejahterahkan   petani   dankonsumen. Selama ini limbah organik yang berupa sisa hasil tanaman (jerami, tebon dan hasilpanen lainnya) tidak dikembalikan lagi ke lahan tetapi dianjurkan untuk dibakar (agar praktis)sehingga terjadi pemangkasan siklus hara dalam ekosistem pertanian. Bahan sisa hasil panenataupun limbah organik lainnya harus dimanfaatkan atau dikembalikan lagi ke lahan pertanianagar lahan pertanian kita dapat lestari berproduksi sehingga sistem pertanian berkelanjutan dapatterwujud.

bahan genetika telah  diubah   dengan cara-cara  yang   tidak   alami.  Teknik rekayasa genetikatermasuk, tetapi tidak terbatas untuk: rekombinasi DNA, difusi sel, injeksi mikro dan makro,enkapsulasi,   penghilangan   dan   penggandaan   gen.   Organisme   hasil   rekayasa   genetika   tidaktermasuk   organisme   yang   dihasilkan   dari   teknik-teknik   seperti   konjugasi,   transduksi   danhibridisasi. Seluruh bahan dan/atau produk yang dihasilkan dengan rekayasa genetika/modifikasigenetik   (GEO/GMO)   adalah   tidak   sesuai   dengan   prinsip-prinsip   produksi   organik   (baikbudidaya, proses manufaktur atau pengolahannya).2. Menghindari penggunaan pestisida kimia sintetis. Pengendalian gulma, hama dan penyakitdilakukan dengan cara mekanis, biologis, dan rotasi tanaman. 3. Menghindari penggunaan zat pengatur tumbuh (growth regulator) dan pupuk kimia sintetis.Kesuburan dan produktivitas tanah ditingkatkan dan dipelihara dengan menambahkan residutanaman, pupuk kandang, dan batuan mineral alami, serta penanaman legum dan rotasi tanaman. 4. Menghindari penggunaan hormon tumbuh dan bahan aditif sintetis dalam makanan ternak. Pertanian   organik   didasarkan   pada   sejumlah   prinsip-prinsip.   Prinsip-prinsip   tersebutmerupakan   dasar   bagi   pertumbuhan   dan   perkembangan   pertanian   organik.   Prinsip-prinsiptersebut adalah:

1. Prinsip kesehatan.
Pertanian   organik   harus   melestarikan   dan   meningkatkan   kesehatan   tanah,   tanaman,hewan, manusia dan bumi sebagai satu kesatuandan tak terpisahkan.

2. Prinsip ekologi.
Pertanian organik harus didasarkan pada sistem dan siklus ekologi kehidupan. Bekerjameniru dan berusaha memelihara sistem dan siklus ekologi kehidupan.

3. Prinsip keadilan.Pertanian organik harus membangun hubungan yang mampu menjamin keadilan terkaitdengan lingkungan dan kesempatan hidup bersama.

4. Prinsip perlindungan.
Pertanian organik harus dikelola secara hati-hati bertanggung jawab untuk melindungikesehatan dan kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang serta lingkungan hidup.

pangan   organik
Kesadaran   konsumen   akan   pentingnya   kesehatan   mendorong   untuk   mengkonsumsiproduk   pangan   organik,   hal   ini   ditunjukkan   dengan   lebih   besarnya   permintaan   daripadapenawaran yang tersedia. Sehingga dari pangan yang dihasilkan melalui sistem pertanian organikrata-rata lebih tinggi dari pada pertanian konvensional.Penghargaan konsumen terhadap produk ini antara lain dinilai dari sisi pemeliharaanekosistem dan kelestarian lingkungan, dengan cara mencermati sifat alam dan bersahabat dengansemua rantai ekosistem, sehingga dapat menghasilkan produk yang bebas dari bahan kimiatermasuk pestisida dan pupuk ini sesuai dengan mutu yang diharapkan yaitu aman dikonsumsi.Pada umumnya, pengertian pelaku agribisnis tentang pangan organik ini seringkali keliru,apabila sudah tidak diproduksi dengan bahan kimia sintetis, termasuk pupuk atau pestisida, makaproduk dapat dijual dengan label organik. Pengertian tersebut menyesatkan karena apabila lahanpernah digunakan untuk pertanian konvensional yang menggunakan bahan kimia, perlu masakonversi untuk mendegradasi bahan kimia yang tersisa dalam tanah. Pada masa konversi iniproduk  biasanya  dikatakan   sebagai  transisi   organik atau  saat  ini ada   yang   menyebut  GO-ORGANIK.

  Setelah melalui masa konversi atau jangka waktu tertentu yang ditetapkan, produk hasildari lahan tersebut dan diproduksi dengan sistem pertanian organik, baru dapat label organik.Persyaratan inilah yang sering dilupakan oleh pelaku agribisnis. Persyaratan lain yang pentingdalam produk pangan organik antara lain tidak menggunakan produk GMO dan diproduksi tanpairradiasi. Mekanisme   pemberian  sertifikat nantinya  akan  dilakukan   oleh  lembaga   verifikasi(pemerintah atau swasta yang ditunjuk) melalui  kegiatan verifikasi oleh tim (ahli  dibidangorganik) ke lapangan produsen. Hasil dari verifikasi ini akan menentukan suatu perusahaan atauprodusen   pangan   organik   berhak   atau   tidaknya   melabel   produknya   sebagai  organik   sesuaidengan permohonannya. Manfaat sertifikasi adalah melindungi produsen organik dari penipuanproduk organik yang diakui organik, melindungi konsumen dari penipuan dan segala bentukkecurangan serta klaim produk yang tidak berdasar organik, alat pemasaran yang ampuh, dapatmembedakan produk unggulan dengan yang biasa, mendidik produsen untuk meningkatkanmutunya dll.

  Saat ini ada ratusan badan sertifikasi organik dan ahli organisasi di seluruh dunia.Internationally-diakui   badan   sertifikasi.   Namun,   biasanya   ahli   IFOAM   (PersekutuanAntarabangsa Gerakan Pertanian Organik) yang merupakan organisasi payung lebih daripada750 ahli di 108 negara. IFOAM menjalankan Sistem  Jaminan Organik yang membolehkansertifikasi organik menjadi IFOAM Accredited. Global besar lain termasuk pertubuhan keahlianOrganic   Crop   Improvement  Association  (OCIA)  dan   Ecocert.   Di  Asia,  Jepun   AgriculturalStandard (JAS) adalah Japans dijalankan oleh Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan.Sertifikasi   terhadap   standard   penting   ini   boleh   diberikan   oleh   pertubuhan-pertubuhanantarabangsa. Di China, Pusat Pembangunan Makanan Organik (OFDC). Akreditasi IFOAMmenyediakan   perkhidmatan   sertifikasi   organik   yang   memenuhi   Standar   Produk   OrganikKebangsaan China juga sebagai Standar Sertifikasi OFDC organik.

 Kesimpulan.
 Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1.  Pertanian   organik   adalah   sistem   produksi   pertanian   yang   holistik   dan   terpadu,   yangmengoptimalkan kesehatan dan produktivitas agro-ekosistem secara alami, sehingga mampumenghasilkan pangan dan serat yang cukup, berkualitas, dan berkelanjutan. Teknik budidayaorganik   merupakan   teknik   budidaya   yang   aman,   lestari   dan   mensejahterahkan   petani   dankonsumen.
2. Dalam prakteknya, pertanian organik dilakukan dengan cara, antara lain menghindari penggunaanbenih/bibit  hasil   rekayasa  genetika   (GMO  =  genetically   modified   organisms),   menghindaripenggunaan pestisida kimia sintetis, menghindari penggunaan zat pengatur tumbuh (growthregulator) dan pupuk kimia sintetis, Menghindari penggunaan hormon tumbuh dan bahan aditifsintetis dalam makanan ternak.
3. Pertanian organik didasarkan pada  sejumlah prinsip-prinsip,  yaitu prinsip kesehatan, prinsipekologi, prinsip keadilan, dan prinsip perlindungan.

Related Posts:

0 Response to "Teknologi Budidaya Tanaman"

Posting Komentar